Tag

, ,

Warna lebih gelap kini bertemu dengan langit biru yang cerah. Menggantikannya menjadi sebuah warna Jingga yang menghiasi langit kota Jakarta. Hari ini cerah, lebih dari cerah untuk melihat Matahari yang dalam hitungan menit lagi akan tenggelam dan berganti oleh sang rembulan.

Pria yang kini tengah menatap layar komputernya kiti beralih menatap sisi kiri ruangannya. Jendela besar dengan pantulan cahaya orange yang menyilaukan matanya. Matahari terbenam. Dia tersenyum dan mengarahkan duduknya menatap Sunset yang menjadi background langit Kota Jakarta diatas gedung kantornya yang berada di lantai 28 Dia menutup matanya, merasakan cahayanya perlahan lalu tersenyum kembali ketika dia membuka matanya.

Pria itu kini beralih menatap ponselnya. Tidak butuh waktu lama ponsel itu kini telah berada ditangannya. Mengetikkan beberapa kata singkat yang selalu membuatnya tersenyum ketika dia melakukan hal yang sama seperti ini setiap harinya.

“Kau melihatnya? Sore ini sangat indah.”

Dan tidak menunggu lama pesan itu langsung dia kirimkan. Menit itu juga ponselnya kembali berdering dan ukiran senyum pria itu kembali terpatri di wajahnya.

“Aku melihatnya. Aku sangat menikmati sore ini. Cepatlah kesini. Kita nikmati kembali Sunset ini bersama.”

Dengan cepat kembali Pria itu membalasnya.

“Malam ini aku akan berangkat. Dan besok kita akan melihat Sunset bersama. bukan hanya Matahari terbenam tapi Matahari terbit. kita juga akan melihatnya.”

Doni. Pria itu tersenyum senang. Untuk beberapa bulan ini dia tidak bisa menemui seseorang yang dicintainya yang tidak tinggal di Jakarta. Dia tinggal di Denpasar, Bali. Tetapi besok dia pasti akan bertemu dan kembali bersama menikmati setiap Matahari terbenam yang mereka tidak bisa lewatkan bersama.

Mereka menikmatinya berjauhan. Berbeda tempat, berbeda Pulau. Tapi itu tidak menyurutkan semua cinta-nya kepada Andin ; Gadis yang dicintainya. Mereka masih berada di langit yang sama.Dan dia beruntung. Meskipun dia hanya menikmati setiap sorenya seorang diri karena Andin jauh tidak berada di sisinya. Dia percaya. Andin selalu ada dihatinya begitu juga sebaliknya. Mereka merasa dekat karena hati mereka telah terisi oleh cinta yang diciptakan mereka berdua.

***

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti programĀ 

Simulasi Kompetisi Menulis